
Cahaya Pembangunan dari Ujung Kampung
Kabupaten Kubu Raya terus berbenah dalam pembangunan wilayah pesisirnya. Salah satu desa yang menyimpan banyak cerita perjuangan sekaligus harapan adalah Desa Sungai Nibung, Kecamatan Teluk Pakedai.
Terletak di tepi laut, Sungai Nibung memiliki bentang alam yang khas dengan garis pantai dan hutan mangrove yang masih asri. Desa ini terbagi menjadi tiga dusun—Sungai Nibung, Tanjung Burung, dan Tanjung Hulu—dengan jumlah penduduk lebih dari seribu jiwa. Mayoritas warga menggantungkan hidup dari laut dan perkebunan. Hasil tangkapan ikan, udang, dan kepiting menjadi sumber penghidupan utama masyarakat.
Meski demikian, akses menuju desa tidaklah mudah. Warga harus menempuh perjalanan panjang dengan perahu atau speedboat selama satu hingga tiga jam. Infrastruktur dasar juga masih terbatas. Listrik PLN belum sepenuhnya masuk, sehingga sebagian rumah masih mengandalkan lampu minyak tanah dan genset sederhana. Untuk pendidikan, tersedia SD dan SMP di desa, namun untuk melanjutkan ke SMA, anak-anak harus bersekolah di luar wilayah.
Namun, keterbatasan itu tidak menyurutkan semangat warga. Potensi alam justru membuka peluang besar. Pantai Tengkuyung dan hutan mangrove di sekitar desa memiliki daya tarik wisata yang tinggi. Beberapa kajian menilai kawasan ini layak dikembangkan menjadi ekowisata bahari. Jika dikelola baik, sektor pariwisata dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat.
Saat ini, Desa Sungai Nibung berstatus sebagai desa berkembang. Pemerintah desa bersama masyarakat terus berupaya meningkatkan kesejahteraan, baik melalui pemanfaatan perikanan, perkebunan, maupun pengembangan wisata. Dukungan infrastruktur dasar seperti listrik, jalan, dan pendidikan menjadi kunci untuk mendorong desa ini menuju status desa maju.
Sungai Nibung adalah potret nyata desa pesisir Kalimantan Barat yang menyimpan tantangan, namun juga segudang peluang. Dari ujung kampung ini, cahaya pembangunan perlahan mulai menyinari, memberi harapan baru bagi masyarakatnya.